Memilih ayam bangkok ada dua macam, yaitu pertama memilih calon ayam aduan yang belum jadi, dan kedua memilih ayam aduan yang sudah jadi. Bagi yang ingin praktis, lebih cenderung memilih ayam aduan yang sudah jadi, artinya ayam bangkok tersebut yang sudah berusia 10-12 bulan lebih dan sudah pernah di adu di kalangan. Memilih ayam aduan yang sudah jadi lebih praktis karena permainannya sudah bisa dilihat saat bertarung. Hanya saja harga ayam aduan yang sudah jadi lebih mahal, apalagi sudah pernah memenangkan laga.
Sementara memilih calon bakal ayam aduan, baik memilih anak ayam bangkok umur 2 mingguan atau memilih ayam bangkok luncuran atau siap latih umur 6-8 bulan hasilnya lebih spekulatif. Bisa salah pilih atau bisa kebetulan dapat pilihan yang bagus. Tapi ada untungnya yaitu bisa mendapatkan harga ayam yang lebih murah. Disamping itu ada seni dan kepuasan tersendiri bila memilih ayam bangkok sendiri dari anakan/remaja yang ternyata bagus setelah dewasa.
Banyak penggemar ayam bangkok pemula yang memulai hobi ayam bangkok dengan cara memilih ayam bangkok anakan/remaja ini. Begitu pula dengan pengemar ayam bangkok yang sekedar hobi dan hanya untuk abar tarung persahabatan dengan teman-teman untuk tujuan penyaluran hobi dan pergaulan saja, mereka lebih suka memilih ayam anakan/remaja ketimbang ayam aduan yang sudah jadi. Ada pula sebagian penggemar ayam bangkok memilih ayam luncuran siap latih sambil bisnis. Yaitu, memilih ayam luncuran/siap latih, untuk kemudian dilatih dan disiapkan dalam beberapa bulan, dan setelah jadi bisa dijual dengan harga yang menguntungkan. Yang terakhir ini umumnya para mantan pemain ayam sabung yang sarat pengalaman dan mereka ini adalah ahlinya dalam memilih calon ayam aduan.
CARA MEMILIH AYAM BANGKOK MUDA LUNCURAN
Cara memilih ayam bangkok luncuran yang belum jadi, secara umum dilakukan dengan cara sebagai berikut ini.
Melihat tampilan umum ayam
Melihat tampilan fisik dan gerak gerik ayam secara umum tanpa dipegang. Dari penglihatan tersebut akan tampak postur ayam bangkok secara umum dan gerakannya saat berjalan. Perhatikan saja apakah posturnya seimbang dari kepala, badan, hingga kaki, dan tembus warna paruh dan warna kaki. Perhatikan bediri dan saat ayam berjalan, apakah ada yang mengganjal seperti ayam tampak loyo dan kaki lemah. Bagi peternak dan pemain ayam yang sangat berpengalaman, mereka sudah dapat menilai ayam tersebut tergolong bagus atau kurang, tanpa harus dipegang dan diraba. Jika tertarik barulah ayam tersebut dipegang dan diraba.
Memegang dan meraba setiap bagian tubuh
Jika dari tampilan umum tampak tertarik maka lanjutkan dengan memegang dan meraba bagian tubuh ayam. Tujuan utamanya untuk mengecek kekuatan fisik ayam tersebut yaitu tulang dan otot. Urutannya adalah meraba lingkaran badan/dada untuk memperkirakan ukuran ayam, meraba pinggang, tulang ekor, tulang capit kloaka, tulang dada depan dan tulang dada bawah, tulang pangkal sayap,tulang capit leher, otot paha, batang kaki/sisik. Tangan harus dikencangkan untuk meraba ayam tersebut sehingga ketahuan besar dan kerasnya tulang dan otot. Kekuatan, daya tahan dan kekebalan terhadap pukulan terletak pada kekuatan tulang dan otot. Bagi pemula perlu membiasakan diri memegang/meremas tiap bagian tubuh ayam agar terbiasa membedakan ayam yang bertubuh keras atau yang lembek. Keras dan lembeknya tubuh dan tulang juga berbeda untuk ayam muda dan ayam dewasa, dan antara ayam belum dan sudah terlatih. Disamping itu tidak semua bagian ayam yang harus besar, karena ayam bangkok yang dicari tidak hanya kokoh dan kuat, tetapi juga harus lincah dan gesit, seperti dapat dilihat lagi dalam uraian ciri ciri ayam bangkok aduan yang bagus melalui bedah ayam terbaik.
Melihat detil setiap bagian tubuh ayam untuk sekalian diterawang
Ini adalah yang paling lama karena melihat secara detil setiap bagian tubuh sambil menerawang atau menduga-duga teknik ayam, kekuatan pukulan, kelebihan dan kelemahannya. Disini warna tembus di cek lagi kesesuaiannya dengan warna mata, warna dada bawah serta warna bulu, termasuk keseimbangan warna antara kiri dan kanan di paruh dan kaki serta warna bulu sayap yang seimbang kiri dan kanan. Bentuk mata, tatapan mata, bentuk muka dan kepala dilihat lagi, apakah ayam punya mental dan keberanian yang bagus, kepala yang kokoh tapi lincah, teknik kepala main-atas atau main bawah. Sisik-sisik kaki dan jari dilihat lagi apakah benar-benar kering atau tidak kering tapi keras. Ada yang memperhatikan detil bentuk sisik tebal atau tipis, mencari dan menghitung jumlah sisik yang katuranggan seperti cincin ubet, selip dan belah, dll, dan bahkan ada yang menghitung jumlah sisik di jari tengah (19-21) untuk memastikan apakah jarinya panjang atau tidak dan jumlah sisik di jari belakang (6-8). Ayam kadang diangkat untuk menduga posisi kaki saat naik melompat, apakah kedua kaki sama naiknya, menyilang, menyulam atau lurus biasa. Lalu ayam diturunkan lagi hingga jarinya sebagian menginjak tanah untuk melihat apakah ayam bisa bertumpu menggunakan tiga jari depannya (jinjit). Masih dibagian kaki juga dilihat posisi tunas taji (rendah mendekat ke jari belakang), bentuk taji (double atau tidak, kecil atau besar). Pengamatan terhadap kaki umumnya relatif lama agar bisa melihat adanya potensi pukulan kaki atau taji yang mematikan.
MEMILIH AYAM BANGKOK ANAKAN
Ada kalanya menyeleksi 1-2 ekor anak ayam bangkok ternakan sendiri atau membeli dan memilih ayam bangkok anakan dari peternak. Tujuannya agar lebih fokus membesarkan 1-2 ekor ayam saja yang dinilai bagus daripada repot mengurus banyak ayam yang tidak berkualitas. Menyeleksi atau memilih ayam bangkok anakan sudah bisa dilakukan sejak masih anakan, misalnya sejak berusia 2 minggu. Postur anak ayam 2 minggu sudah bisa kelihatan besar badan, pinggang, panjang leher, panjang badan, tinggi badan dan posisi berdiri tegak atau datar. Bagian lainnya yang lebih detil belum tampak jelas. Jantan dan betina belum pasti, hanya bisa ditebak dari suara, gerak gerik, dan cara-cara lain yang bisa dibaca pada postingan lain. Jika lama-lama diamati akan kelihatan anakan relatif lebih bagus dari yang lainnya, yaitu yang tergolong posturnya tampak bagus, dominan dibandingkan yang lain, yang lincah gerakannya dan kuat saat desak-desakan berebut makanan. Jika ingin mengetahui sisik-sisik belah, pecah, atau ubet sudah bisa kelihatan jika diteliti secara detil. Disamping itu yang paling penting adalah tulang anakan ayam bangkok yang dipilih adalah yang paling kokoh. Caranya, genggam seekor ayam anakan tersebut, genggamannya sedikit diperkuat sehingga bisa dirasakan anak ayam yang badannya tebal, tulangnnya lebih besar dan kuat, dan rasakan kekuatan anak ayam yang memberontak tidak mau digenggam.
No comments:
Post a Comment